REKAPITULASI EKSPLORASI TEMATIK
KUTUB A
LABORATORIUM PENGEMBANGAN DAN PEMBUDIDAYAAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
DISKRIPSI PARTIAL RELEVANSI DENGAN ESENSI RANCANG BANGUN
1. AKTIVITAS
Bangunan utama dari main idea adalah sebuah laboratorium yang berfungsi untuk mewadahi aktivitas penelitian dalam rangka mengembangkan tanaman obat dan obat tradisional sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Selain itu juga disertai wadah yang menampung aktivitas pembudidayaan yang membutuhkan suatu lahan yang mendukung kehidupan dari tanaman obat yang dibudidayakan. maka ada 2 aktivitas yang ditampung yaitu:
a) Aktivitas Penelitian
Aktivitas penelitian khususnya dalam pengembangan tanaman obat dan obat tradisional ditampung dalam laboratorium. Pengembangan Tanaman obat dan obat tradisional tersebut yaitu mempelajari lebih dalam tentang tanaman obat dan obat tradisional hingga menemukan suatu manfaat atau hasil yang lebih maksimal dari sebelumnya dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Eksplorasi untuk menemukan macam-macam kegiatan, kelompok pengguna, rincian pengguna serta pola kegiatan didapatkan dengan studi banding ke bangunan preseden yaitu:
• Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO&OT) di Tawangmangu Karanganyar
• Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta
b) Aktivitas Budidaya Tanaman Obat
Pembudidayaan tanaman obat harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing tanaman terkait dengan lingkungan pertumbuhannya meliputi suhu, curah hujan dan sinar matahari yang dibutuhkan. Hal ini sangat penting karena untuk menjaga khasiat yang dikandung dalam tanaman obat tersebut sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Kegiatan pembudidayaan ini juga memiliki tahapan yang sistematik dan masing-masing tahapan ini memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman obat.
2. PEWADAHAN/ PERUANGAN
Setelah menemukan aktivitas yang akan ditampung, maka kebutuhan ruang dapat dilihat lebih jelas.
Untuk ruang laboratorium, terlebih dahulu mempelajari standar yang sudah ada dengan beberapa variasinya kemudian menentukan yang paling efektif untuk digunakan dalam perancangan. Hal-hal yang nantinya diterapkan sesuai standar adalah mengenai faktor-faktor kenyamanan dan keamanan didukung sarana keselamatan kerja. Selain itu juga mempelajari utilitas yang sesuai standar guna mengoptimalkan fungsi laboratorium dan kesesuaian terhadap lingkungan sekitarnya.
Di dalam laboratorium, nantinya akan ada alat-alat kerja yang mendukung fungsinya sebagai laboratorium pengembangan tanaman obat dan Obat Trsdisional. Data mengenai alat-alat, bentuk, dimensinya, didapat dari preseden yaitu:
• Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO&OT) di Tawangmangu Karanganyar
• Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional ( P3FOT ) Jakarta Pusat
Data mengenai alat-alat yang digunakan ini nantinya akan mempengaruhi dimensi ruang laboratorium.
Untuk ruang-ruang pembudidayaan yang terkait dengan tanaman obat, sebelum menentukan wujudnya, terlebih dahulu mengetahui apa saja tanaman obat yang akan ditampung didalam bangunan. Dari data IPTEKnet Sentra Informasi IPTEK/ Tanaman Obat Indonesia (Data Tervalidasi Tim CoData Indonesia pada tahun 2006) terdapat kurang lebih 260 jenis tanaman obat yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis tanaman (pohon, semak, terna, tanaman lilit dll), ketinggian, dan tempat hidup (suhu, kebutuhan sinar matahari dll).
Setelah mendapat data pengelompokan tanaman obat, baru menentukan wujud ruangnya. Beberapa tanaman dibudidayakan di dalam ruangan (rumah kaca) dan sebagian dibudidayakan di ruang luar.
Ketinggian tanaman digunakan untuk menentukan ketinggian ruang. Sedangkan banyaknya tanaman yang akan dibudidayakan nantinya akan mempengaruhi dimensi dari ruang-ruang budidaya.
3. PERMASAAN
Untuk mendukung fungsi peruangan yang telah ditentukan agar maksimal, maka peletakan massa sangat berpengaruh. Misalnya untuk ruang-ruang budidaya, diletakkan di sisi selatan atau tenggara karena disana sinar matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Sedangkan untuk ruang-ruang laboratorium diletakkan di utara atau selatan untuk meminimalisasi sinar matahari yang masuk kedalam bangunan. Beberapa ruang nantinya juga akan membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan, hal ini mempengaruhi letak bukaan dan besaran yang akan digunakan.
4. KORELASI INTERAKSI
Dalam merancang sebuah Laboratorium Tanaman Obat dan Obat Tradisional, terlebih dahulu harus menentukan aktivitas yang akan ditampung didalam bangunan. disini terdapat 2 aktivitas yaitu aktivitas penelitian dan pembudidayaan.
Dari daftar aktivitas dapat ditarik data mengenai kebutuhan ruang. Dari masing-masing ruang yang telah diperoleh tersebut, besarnya dimensi, proporsi wujud dan karakter berbeda-beda tergantung dari fungsinya.
Misalkan untuk laboratorium, besaran ruangnya tergantung dari fungsi laboratorium itu karena tiap-tiap fungsi terdapat alat-alat yang berbeda dengan fungsi yang lain.
Begitupun dengan ruang budidaya. Ada beberapa tanaman yang dapat dibudidayakan di dalam ruang tertutup, namun ada pula yang harus dibudidayakan di ruang terbuka.
Setelah mendapatkan data mengenai ruang dan dimensinya, maka terbentuklah kelompok ruang-ruang yang membentuk suatu massa. Peletakan massa tersebut tergantung dari fungsi ruang yang telah ada.
Laboratorium pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat dan Obat Tradisional ini nantinya membutuhkan lahan yang luas untuk mendukung pembudidayaan. Karena harapan nantinya, produk dari bangunan ini dapat menyuplai permintaan tanaman obat dan obat tradisional Indonesia dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku dan obat konvensional import yang mencapai US$160 juta per tahun (http://www.indofamily.net/bisnis).
Untuk itu, sebagian besar bangunan digunakan untuk pembudidayaan tanaman obat dan obat tradisional. Namun karena keterbatasan lahan, terutama di kota Surakarta, maka rencananya tanaman obat dan obat tradisional ini dibudidayakan secara vertikal dengan mengaplikasi sistem tanam vertikal atau vertikultur yang akan dibahas lebih lanjut di kutub berikutnya.
REKAPITULASI EKSPLORASI TEMATIK MENUJU PENJUDULAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar