REKAPITULASI POINT2



REKAPITULASI EKSPLORASI TEMATIK
KUTUB A
LABORATORIUM PENGEMBANGAN DAN PEMBUDIDAYAAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

DISKRIPSI PARTIAL RELEVANSI DENGAN ESENSI RANCANG BANGUN
1. AKTIVITAS
 Laboratorium Pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat dan Obat Tradisional menempung 2 kelompok aktivitas yaitu:
 Aktivitas Penelitian
 Aktivitas Pembudidayaan
• Menyesuaikan dengan tahapan sistematik dari proses pembudidayaan khususnya tanaman obat.
2. PEWADAHAN/ PERUANGAN
 Pada bangunan laboratorium yang memiliki standard dalam perancangannya. Standard yang diterapkan dalam proses rancang bangun meliputi:
 Hal yang mendukung kenyamananan dan keamanan didukung sarana keselamatan kerja
 Utilitas yang mendukung fungsi laboratorium
 Kesesuaian dengan lingkungan
 Data mengenai alat-alat yang digunakan yang mendukung fungsi bangunan sebagai laboratorium digunakan untuk menentukan dimensi, bentuk dan proporsi ruang-ruang di laboratorium
 Data tanaman obat (+ 260 jenis tanaman obat) yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis tanaman, ketinggian dan daerah pertumbuhannya digunakan untuk menentukan dimensi, bentuk dan proporsi di ruang-ruang budidaya.
 Ruang budidaya dibedakan menjadi dua:
 Ruang budidaya secara terbuka (di luar ruangan)
 Ruang budidaya secara tertutup (di dalam ruangan)
3. PERMASAAN
 Ruang-ruang budidaya diletakkan di sisi selatan dan tenggara untuk memaksimalkan sinar matahari untuk pertumbuhan tanaman
 Ruang laboratorium diletakkan di sisi utara atau selatan untuk meminimalisir sinar matahari.
 Penentukan banyaknya bukaan tiap ruang berdasarkan fungsi ruang.
4. KORELASI INTERAKSI
 Dalam rangka mengenalkan kekayaan Indonesia yang berupa tanaman obat dan obat tradisional kepada masyarakat, maka di dalam bangunan disertai Etalase tanaman obat dan museum jamu atau obat tradisional yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum
 Menanggapi tren back to nature, maka kemungkinan di dalam bangunan disertai tempat pengolahan dan pemasaran obat-obat herbal dan tradisional
 Pada ruang-ruang budidaya, kemungkinan tak hanya menampung budidaya tanaman obat saja, namun juga dapat sebagai lahan percobaan bahan pangan untuk mendapatkan hasil pangan yang lebih berkualitas

REFERENSI:
1. Safety Book of Laboratory
2. Data Arsitek, Ernest Neufert jilid 1
3. IPTEKnet Sentra Informasi IPTEK/ Tanaman Obat Indonesia (Data Tervalidasi Tim CoData Indonesia pada tahun 2006)
4. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO&OT) di Tawangmangu Karanganyar
5. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional ( P3FOT ) Jakarta Pusat
6. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Dalimarta S, 2005
7. Budidaya Tanaman Obat Secara Umum.pdf
8. Pharmacy.uii.ac.id/Laboratorium
9. Strategi Pengembangan Budidaya Tumbuhan Obat dalam Menunjang Pertanian Berkelanjutan (jurnal), Prof.Dr.Ir.Bambang Pujiasmanto, M.S
10. Kampoeng Djamoe Organik (KaDo) Bekasi Jawa Barat
11. www.merapifarmaherbal.com
12. Laboratorium Tanaman Obat ( Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra )
13. Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S.Juwana, MSAE, Erlangga
14. Proyek Perencanaan dan Pengawasan Laboratorium di PT. SP Indonesia (Perusahaan Farmasi) tahun 2006
15. Perlakuan dan Pembuangan Limbah Kimia dari Pekerjaan Laboratorium Sehari-hari (PDF)
16. WasteTreatmentDisposal.pdf
17. Keselamatan kerja di Laboratorium, Muchtaridi, Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD
18. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium, Nurul Triaini dan Hermawan, Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia

Selengkapnya......

REKAPITULASI EKSPLORASI TEMATIK MENUJU PENJUDULAN


REKAPITULASI EKSPLORASI TEMATIK
KUTUB A

LABORATORIUM PENGEMBANGAN DAN PEMBUDIDAYAAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

DISKRIPSI PARTIAL RELEVANSI DENGAN ESENSI RANCANG BANGUN
1. AKTIVITAS
Bangunan utama dari main idea adalah sebuah laboratorium yang berfungsi untuk mewadahi aktivitas penelitian dalam rangka mengembangkan tanaman obat dan obat tradisional sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Selain itu juga disertai wadah yang menampung aktivitas pembudidayaan yang membutuhkan suatu lahan yang mendukung kehidupan dari tanaman obat yang dibudidayakan. maka ada 2 aktivitas yang ditampung yaitu:
a) Aktivitas Penelitian
Aktivitas penelitian khususnya dalam pengembangan tanaman obat dan obat tradisional ditampung dalam laboratorium. Pengembangan Tanaman obat dan obat tradisional tersebut yaitu mempelajari lebih dalam tentang tanaman obat dan obat tradisional hingga menemukan suatu manfaat atau hasil yang lebih maksimal dari sebelumnya dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Eksplorasi untuk menemukan macam-macam kegiatan, kelompok pengguna, rincian pengguna serta pola kegiatan didapatkan dengan studi banding ke bangunan preseden yaitu:
• Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO&OT) di Tawangmangu Karanganyar
• Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta
b) Aktivitas Budidaya Tanaman Obat
Pembudidayaan tanaman obat harus menyesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing tanaman terkait dengan lingkungan pertumbuhannya meliputi suhu, curah hujan dan sinar matahari yang dibutuhkan. Hal ini sangat penting karena untuk menjaga khasiat yang dikandung dalam tanaman obat tersebut sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Kegiatan pembudidayaan ini juga memiliki tahapan yang sistematik dan masing-masing tahapan ini memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman obat.

2. PEWADAHAN/ PERUANGAN
Setelah menemukan aktivitas yang akan ditampung, maka kebutuhan ruang dapat dilihat lebih jelas.
Untuk ruang laboratorium, terlebih dahulu mempelajari standar yang sudah ada dengan beberapa variasinya kemudian menentukan yang paling efektif untuk digunakan dalam perancangan. Hal-hal yang nantinya diterapkan sesuai standar adalah mengenai faktor-faktor kenyamanan dan keamanan didukung sarana keselamatan kerja. Selain itu juga mempelajari utilitas yang sesuai standar guna mengoptimalkan fungsi laboratorium dan kesesuaian terhadap lingkungan sekitarnya.
Di dalam laboratorium, nantinya akan ada alat-alat kerja yang mendukung fungsinya sebagai laboratorium pengembangan tanaman obat dan Obat Trsdisional. Data mengenai alat-alat, bentuk, dimensinya, didapat dari preseden yaitu:
• Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO&OT) di Tawangmangu Karanganyar
• Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional ( P3FOT ) Jakarta Pusat
Data mengenai alat-alat yang digunakan ini nantinya akan mempengaruhi dimensi ruang laboratorium.
Untuk ruang-ruang pembudidayaan yang terkait dengan tanaman obat, sebelum menentukan wujudnya, terlebih dahulu mengetahui apa saja tanaman obat yang akan ditampung didalam bangunan. Dari data IPTEKnet Sentra Informasi IPTEK/ Tanaman Obat Indonesia (Data Tervalidasi Tim CoData Indonesia pada tahun 2006) terdapat kurang lebih 260 jenis tanaman obat yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis tanaman (pohon, semak, terna, tanaman lilit dll), ketinggian, dan tempat hidup (suhu, kebutuhan sinar matahari dll).
Setelah mendapat data pengelompokan tanaman obat, baru menentukan wujud ruangnya. Beberapa tanaman dibudidayakan di dalam ruangan (rumah kaca) dan sebagian dibudidayakan di ruang luar.
Ketinggian tanaman digunakan untuk menentukan ketinggian ruang. Sedangkan banyaknya tanaman yang akan dibudidayakan nantinya akan mempengaruhi dimensi dari ruang-ruang budidaya.
3. PERMASAAN
Untuk mendukung fungsi peruangan yang telah ditentukan agar maksimal, maka peletakan massa sangat berpengaruh. Misalnya untuk ruang-ruang budidaya, diletakkan di sisi selatan atau tenggara karena disana sinar matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Sedangkan untuk ruang-ruang laboratorium diletakkan di utara atau selatan untuk meminimalisasi sinar matahari yang masuk kedalam bangunan. Beberapa ruang nantinya juga akan membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan, hal ini mempengaruhi letak bukaan dan besaran yang akan digunakan.

4. KORELASI INTERAKSI
Dalam merancang sebuah Laboratorium Tanaman Obat dan Obat Tradisional, terlebih dahulu harus menentukan aktivitas yang akan ditampung didalam bangunan. disini terdapat 2 aktivitas yaitu aktivitas penelitian dan pembudidayaan.
Dari daftar aktivitas dapat ditarik data mengenai kebutuhan ruang. Dari masing-masing ruang yang telah diperoleh tersebut, besarnya dimensi, proporsi wujud dan karakter berbeda-beda tergantung dari fungsinya.
Misalkan untuk laboratorium, besaran ruangnya tergantung dari fungsi laboratorium itu karena tiap-tiap fungsi terdapat alat-alat yang berbeda dengan fungsi yang lain.
Begitupun dengan ruang budidaya. Ada beberapa tanaman yang dapat dibudidayakan di dalam ruang tertutup, namun ada pula yang harus dibudidayakan di ruang terbuka.
Setelah mendapatkan data mengenai ruang dan dimensinya, maka terbentuklah kelompok ruang-ruang yang membentuk suatu massa. Peletakan massa tersebut tergantung dari fungsi ruang yang telah ada.

Laboratorium pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat dan Obat Tradisional ini nantinya membutuhkan lahan yang luas untuk mendukung pembudidayaan. Karena harapan nantinya, produk dari bangunan ini dapat menyuplai permintaan tanaman obat dan obat tradisional Indonesia dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku dan obat konvensional import yang mencapai US$160 juta per tahun (http://www.indofamily.net/bisnis).
Untuk itu, sebagian besar bangunan digunakan untuk pembudidayaan tanaman obat dan obat tradisional. Namun karena keterbatasan lahan, terutama di kota Surakarta, maka rencananya tanaman obat dan obat tradisional ini dibudidayakan secara vertikal dengan mengaplikasi sistem tanam vertikal atau vertikultur yang akan dibahas lebih lanjut di kutub berikutnya.

Selengkapnya......

DAFTAR SKEMA TEMATIK EKSPLORASI MENUJU PENJUDULAN


KUTUB-KUTUB EKSPLORASI

MAIN IDEA
Laboratorium Pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang mengaplikasi Sistem Tanam Vertikal di Kemuning Karanganyar.

Context Background:
1. Memanfaatkan kekayaan Indonesia akan tanaman obat dan obat tradisional
2. Munculnya tren Back to Nature yang membuat bisnis tanaman obat dan obat tradisional merupakan sebuah peluang bisnis.
3. Mengatasi masalah keterbatasan lahan dengan mengaplikasi sistem tanam vertikal.

KUTUB-KUTUB EKSPLORASI
A. LABORATORIUM PENGEMBANGAN DAN PEMBUDIDAYAAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
1. Laboratorium
a) Kajian Laboratorium
 Pengertian Laboratorium
 Macam-macam Laboratorium
 Kegiatan dan Pelaku
b) Standar Perancangan Laboratorium
c) Utilitas
d) Pendukung Keselamatan Kerja pada Laboratorium
2. Tanaman Obat dan Obat Tradisional
a) Klasifikasi Tanaman Obat dan Obat Tradisional di Indonesia
b) Pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat
3. Laboratorium Pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
a) Aktivitas dan Pelaku yang Ditampung
b) Sarana dan Fasilitas Pendukung
c) Peran Laboratorium Pengembangan dan Pembudidayaan tanaman Obat dan Obat Tradisional sebagai Etalase Tanaman Obat dan Obat Tradisional Indonesia
4. Preseden Laboratorium Tanaman Obat dan Obat Tradisional
B. SISTEM TANAM VERTIKAL
1. Peran Sistem Tanam Vertikal dalam mengatasi keterbatasan lahan
2. Mekanisme Tanam Vertikal
a) Jenis Tanaman yang dapat Dibudidayakan secara Vertikal
b) Pembudidayaan Tanaman dengan Sistem Tanam Vertikal
3. Metode Green House untuk Mendukung Sistem Tanam Vertikal
a) Perancangan Green House
b) Bahan dan Struktur Green House
c) Kontrol Lingkungan Green House
d) Perawatan dan Pengendalian Hama
4. Perancangan Laboratorium Pengembangan dan Pembudidayaan tanaman obat dan Obat Tradisional yang Mengaplikasi Sistem Tanam Vertikal
a) Preseden bangunan yang mengaplikasi sistem tanam vertikal
b) Aktivitas yang ditampung
c) Kebutuhan ruang
d) Sarana dan Fasilitas Pendukung
e) Aplikasi Metode Green House pada Perancangan
f) Penataan Permassaan
C. LABORATORIUM PENGEMBANGAN DAN PEMBUDIDAYAAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL DI KARANGANYAR
1. Potensi Karanganyar sebagai Lokasi Laboratorium Pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
a) Potensi Pariwisata di Karanganyar yang mendukung Pemilihan lokasi
b) Potensi Klimatologi
c) Potensi Topografi
2. Pertimbangan pemilihan site




REFERENSI KUTUB-KUTUB
A. LABORATORIUM PENGEMBANGAN DAN PEMBUDIDAYAAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
1. Safety Book of Laboratory
2. Data Arsitek, Ernest Neufert jilid 1
3. IPTEKnet Sentra Informasi IPTEK/ Tanaman Obat Indonesia (Data Tervalidasi Tim CoData Indonesia pada tahun 2006)
4. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO&OT) di Tawangmangu Karanganyar
5. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional ( P3FOT ) Jakarta Pusat
6. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Dalimarta S, 2005
7. Budidaya Tanaman Obat Secara Umum.pdf
8. Pharmacy.uii.ac.id/Laboratorium
9. Strategi Pengembangan Budidaya Tumbuhan Obat dalam Menunjang Pertanian Berkelanjutan (jurnal), Prof.Dr.Ir.Bambang Pujiasmanto, M.S
10. Kampoeng Djamoe Organik (KaDo) Bekasi Jawa Barat
11. www.merapifarmaherbal.com
12. Laboratorium Tanaman Obat ( Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra )
13. Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S.Juwana, MSAE, Erlangga
14. Proyek Perencanaan dan Pengawasan Laboratorium di PT. SP Indonesia (Perusahaan Farmasi) tahun 2006
15. Perlakuan dan Pembuangan Limbah Kimia dari Pekerjaan Laboratorium Sehari-hari (PDF)
16. WasteTreatmentDisposal.pdf
17. Keselamatan kerja di Laboratorium, Muchtaridi, Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD
18. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium, Nurul Triaini dan Hermawan, Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia
B. SISTEM TANAM VERTIKAL
1. Wikipedia.com
2. HydrophonicSearch.com
3. Pertanian Sistem Vertikultur, Majalah WACANA
4. Vertikultur, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP ) Jawa Tengah (2006)
5. Environmentalgraffiti.com
6. Majalah Housing Estate
7. www.theecologist.org
8. www.verticalfarm.com/essay.php
9. Nymag.com
10. Gogreenindonesia.wordpress.com/Vertikal Landscape
11. Pengaturan Suhu Rumah Tanaman dengan Kontrol Logika Fuzzy (Jurnal)
12. The Living Skycraper by Blake Kurasek
13. Vertical Farm-Type O by Oliver Foster
14. Vertical farm by Chris Jacobs
15. Eco-Laboratory by Weber Thomson
16. Dragonfly by Vincent Callebaut Architectures
17. Seawater Vertical Farm, Dubai
C. KEMUNING KARANGANYAR
1. RDTRK Karanganyar

Selengkapnya......

BAMBOOO, sie Jangkung Yang Ajaib

Hmmmm…
Bukan sulap bukan sihir.
Satu lagi terobosan baru yang mengangkat peradaban manusia. Sebuah teknologi dengan pengembangan paling cerah di abad 21. Sebuah evolusi ke lima di bidang tekstil yang menghasilkan ratu dari segala serat. Melebihi kehalusan sutra pastinya! Apa yaaaa???Jeng..jeng..!SERAT BAMBU!
Mengapa bambu? Si jangkung yang tumbuh liar di hutan itu ternyata membunyai banyak manfaat. Dan setelah baca-baca di internet sempat kaget bercampur heran bercampur rasa tidak percaya di mixer jadi adonan di kepala. Membuat mulut benar-benar terbungkam. Speechless!!
Alkisah waktu itu aku dapat sapu tangan mungil dari temen. Bilangnya dari serat bambu. Oyaaaa??Unik aja awalnya. Setelah dipakai kok ada yang beda ya??serat-seratnya itu haluuuus banget. Ada sensasi lembut saat bersentuhan dengan epidermis kulit. Ketika diangkat percaan kain itupun serasa jatuh bak gaun yang menjuntai. Dan saat dicium..Hmmm..segerrrrr banget!serasa di tengah hutan bambu. Dan perlahan kuhirup udara dari sapu tangan itu. Benar-benar aku dapat merasakan oksigen yang mengalir memenuhi paru-paru..jadi nagantuk rasanya. Ini bener-bener ga sekedar ngarang lho!it’s real story!
Penasaran juga akhirnya aku memutuskan untuk alih profesi sementara menjadi detektif yang merangkap sebagai ilmuan. Riset nya adalah mencari tahu sihir apa yang ada di balik serat bambu. Dan sebentar lagi aku akan menunjukkan kepada dunia betapa sangat mengagumkannya tanaman yang berasal dar negri china ini…
Serat bambu dibuat dengan bahan dasar bambu pilihan. Diproses dengan teknologi tinggi yang mencampur dengan bahan lain sehingga menhasiilkan serat baru.
Bambu memiliki kemampuan untuk memproduksi anion (ion negative/plasmacluster) yaitu anti bakteri yang alami, maka dalam proses pertumbuhannya tidak dibutuhkan pembasmi hama kimia. Fungsi lain selain anti bakteri juga anti tungau, anti bau, anti infra merah. Julukan serat bamboo adalah “bahan eko-tekstil yang dapat bernafas” artinya benar-benar bahan yang asli dari alam dan memiliki tingkat sirkulasi udara yang tinggi.
Keunggulan:
• Menjaga kesehatan
• Lembut untuk kulit.
• Meningkatkan taraf hidup
• Mempunyai sirkulasi udara yang tinggi
• Kemampuan serap air
• Lebih kuat dari bahan lainnya

Anti bakteri dan pembasmi hama
Lewat test menggunakan mikroskop elektron dari Pusat Penelitian Mikroorganisme Akademi Sains Shanghai China terbukti bahwa bakteri pada kain jenis katun dan serat kayu dapat menggandakan diri ( handuk katun mudah bau karena kuman berkembang biak dengan cepat) dalam jumlah yang besar. Sedang pada serat bamboo, bakteri tersebut dalam 24 jam kemudian mati terbunuh sekitar 75%
Menyerap dan menghilangkan bau
Pori-pori kecil sehingga daya serap tinggi.
Menyerapkan dan menghilangkan kelembaban
Mempunyai daya kapilaritas tinggi, cepat menyerap dan menguapkan air. Sirkulasi udara lebih tinggi 3,5 kali lipat dari katun sehingga dijuluki serat yang bernafas.
Fungsi super anti ultra violet
Daya tembus ultraviolet katun 25% sedang serat bambu 0,6%. Daya tahan nya dibandingkan katun lebih tinggi 417 kali lipat. Dapat digunakan dimusim panas maupun hujan. Di musim panas terasa sejuk dan dimusim dingin menyamankan dan mengeluarkan panas dan air dari dalam tubuh.
Menjaga kesehatan.
Kandungan dalam bamboo antara lain pectin, madu bambu, tyrosine, vitamin E dan SE, GE, dan berbagai zat pelawan kanker dan anti tua. Anti oksida nya juga efektif menghilangkan radikal bebas di tubuh. Ia juga mengandung asam amino yang menjaga kulit. Pectin dan madu bambu memiliki fungsi membasahkan kulit dan fungsi anti lelah. Kepadatan anionnya 6000/m3 membuat terasa segar dan nyaman.
Fungsi kenyamanan & keindahan
Unsur kenyamanan pakaian: nyaman dalam cuaca panas, nyaman disentuh, nyaman ditekan. Tingkat emisi sinar infrared panjang mencapai 0,87, cocok untuk cuaca panas. Dapat mengurangi suhu tubuh 1-2 derajat. Menghasilkan kehangatan di musim dingin karena dapat menyerap panas dalam tubuh, lembut dan nyaman disentuh.

Selengkapnya......

AKHIR PERSINGGAHAN

Beberapa pekan lalu aku sempat menginjak bumi Cemoro Sewu. Menambatkan
seribu mimpi yang terlintas di otakku. Aku juga tiap pagi meluangkan waktu
menghirup udara ‘Bukit Tubbie’ku di Jenggrik. Mensyukuri nikmat Tuhan yang
begitu besarnya.
Dan kini, aku terpukau. Bukan dengan harum cemara, bukan hijaunya ‘Bukit
Tubbie’, bukan jalan yang terkelok-kelok, bukan pula bunga ilalang liar. Namun
gundukan tanah basah yang merah berhias batu nisan. Akhir sebuah perjalanan
hidup. Akhir persinggahan.
Tak tahu kenapa aku tiba-tiba ingin berkunjung kesana. Walau ia tak memiliki
tangan gemulai yang mengawai, walau ia tak memiliki suara merdu yang
memanggil. Tapi aku ingin saja. Tempat itu memang tak mampu memanggil
secara fisik. Namun ia memanggil hati. Entah itu lewat telepati atau entah lewat
apa. Aku tak mampu menerjemahkan bahasanya. Aku hanya mengikuti kata
hatiku.
Tempat itu tak seperti pantai yang memiliki ombak dan deburan yang memecah
kesunyian, sebaliknya ia menyuguhkan sepi yang senyap. Ia berkata dalam
kebisuan. Ia tak memiliki pemandangan cantik layaknya Cemoro Sewu atau
‘Bukit Tubbie’ku. Ia hanya seonggok tanah berhias batu nisan dan mulai
ditumbuhi rerumputan. Sangat simpel. Namun kaya nasehat.
Mungkin sebagian orang tak suka tempat ini. Aku dapat menerkanya dari
jumlah orang yang kutemui disini. Tempat ini angker. Namun aku justru ingin
mengenalnya lebih dekat. Aku ingin berbicara dengannya. Aku ingin ia
bercerita tentang dahsyatnya, tentang ngerinya, tentang misterinya. Namun aku
tak mampu jua menafsirkan kebisuan yang ia lontarkan. Aku hanya mampu
membuka hatiku. Biar ia yang memeras saripati nasehat yang begitu berharga
darinya.
Saat ini aku masih mampu berangan-angan. Saat ini aku masih bisa bermimpi.
Saat ini aku masih bisa berkelana. Saat ini aku masih bisa meminta, berharap
hidup masih panjang untuk menyaksikan perjalanan hidupku. Hanya satu hal
yang mampu memutus semua itu. Hal yang sudah diputuskan tanggal, tempat,
jam hingga detiknya. Peristiwa maha dahsyat yang akan membawa kita ke
gerbang penghubung antara surga dan bara. Gerbang penentu akan ada dimana
kita menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Hidup yang abadi.
Lalu mana yang akan kita jalani?, keabadian bersama kenikmatan tiada tara atau
keabadian bersama bara? Jawaban itu akan ditemui saat malam pertama di alam
kubur. Disanalah terdapat jawaban yang selama ini dicari. Jika kau dapati kubur
itu seluas pandangan mata dengan taman hijau yang lebih bagus dari apa yang
ada di bumi, maka Tuhan akan menghadiahkan surga. Namun jika kubur
menghimpit dan membuat tulang belulang hancur tanpa sisa, maka sudah pasti
sebaliknya, tuhan akan menghadiahkan bara yang panasnya melebihi magma.
Mati. Sebuah kata yang enggan diperbincangkan. Sebuah kata yang amat
ditakuti oleh yang hidup. Kebanyakan manusia lebih memilih menyibukkan
diri dengan hal yang fana dan mengabaikan kata tersebut. Hanya ketakutan,
kengerian, namun tak ada persiapan.
Aku ingin kuburan bercerita. Apa yang ia lakukan pada seonggok daging dan
tulang belulang yang kini dipeluknya. Jika manusia mampu mendengar apa
yang ada di dalam gundukan itu, ia tak akan mampu. Tuhan sengaja
menyetelnya dengan frekuensi tertentu sehingga semua akan mampu mendengar
adzab yang ada didalamnya kecuali jin dan manusia. Tahu mengapa? Karena
Tuhan lebih tahu bahwa manusia tak akan tahan dengan kengeriannya. Suara
yang pilu lebih dari apapun. Suara siksaan yang lebih kejam dari apapun.
Manusia akan mati ketakutan karenanya. Maka tatkala ku dengar gonggongan
anjing di pemakaman malam itu, aku menerka, mungkin ia mendengar sesuatu.
Sesuatu yang sangat mengerikan baginya.
Sebuah pesan tersurat dalam buku Diorama Sepasang Albana. Sebuah pesan
singkat yang sempat aku tulis dua tahun yang lalu. Diantara suguhan
keromantisan, terselip kata tentang kematian yang tidak pernah terduga. Ironis
namun bermakna.
“Dalam hidup ini, ada kepastian dan ada ketidakpastian. Kita tidak tahu apa
yang terjadi esok. Itu contoh ketidakpastian. Dan sesuatu yang paling pasti
diantara kepastian adalah kematian.
Kematian bukan untuk dijadikan bayangan menakutkan dan membekukan
langkah-langkah kita dalam menempuh hidup ini. Tapi itulah titik kulminatif
kehidupan, titik tuju sarat konsekuensi. Ketika segala sesuatu yang bersifat
materi tak lagi bernilai. Namun amal-amal kitalah yang akan menjadi teman
paling setia dan akan menjadi bekal di yaumul hisab nanti.
Cita-cita, obsesi, ambisi bisa saja melambung tinggi tak terbatas karena
sifatnya yang abstrak. Tapi ada yang akan memenggalnya, yang disebut
kematian.
Ketika seseorang mengingat kematian, disitulah ia baru memulai kehidupan.”
(Diorama Sepasang Albana. Ari Nur)

Selengkapnya......

LITTLE INSPIRATION , BIG MOTIVATION from 'THE POWER OF NEKAD'

numpang bagi-bagi ilmu aja yaaaa
katanya sie kalo kita dapat ilmu yang bagus harus ditularkan kepada sesama...
aq habis baca buku keren banget judulnya
" the Power Of NEKAT"
karangan G.Sembada

isinya bener-bener ngena deh...takasih intinya aja.besok beli bukunya sendiri
mudah-mudahan ngena juga ke temen-temen!hehe

kebanyakan orang ( semoga yang baca note ini tidak termasuk yaaa) berkata seperti ini:
"hidup ini jalani saja seperti air"
"pasrah saja dan bersyukur dengan keadaan sekarang"
"g usah neko-neko"
"dll", "dsb"
ya mungkin banyak ungkapan lain yang intinya serupa!

Hidup lah ibarat air....
ungkapan imi keren sebenarnya...tapi kurang spesifik!!
maksudnya hidup bagaikan air itu air apa dulu???
comberan?air sumur?bekas cucian?atau air samudra??

Air samudra...
brutal abisss deh. kalo bayangin ombaknya yang menghajar karang dan tebing ,
tingginya setinggi pohon kelapa, gemuruhnya bikin orang nyaris tuli!!
bergelombang..bergejolak dan pasang surut.
bahkan pernah denger cerita warga pesisir yang sering nemu bangkai ikan paus,
orang ilang keseret ombak, dll.
sereeeeemmm!!!
belum dalamnya yang berisikan ikan-ikan buas, liar, besar , pemakan daging,
bahkan bereaksi ketika mencium bau anyir darah!!!
kayak vampire ya???
tapiiii, dibalik keganasan dan kebrutalan itu, juga terdapat pemandangan luar biasa.
aneka terumbu karang beraneka warna, udang, hewan-hewan unik bahkan tiram mutiara...
cantik kan....

air comberan...
gemericik, menggenang,, buntu, penghuninya tikus got dan nyamuk.
tapi hidup tenang..tak ada ombak dan gemuruh
terkadang ada bangkai dan sampah teronggok disana
untuk nyamuk, comberan merupakan tempat yang romantis buat kawin dan berkembang biak
jika hidup disana, jangan pernah mengkhayalkan indahnya samudra yang luas!!!

sama-sama air..
tapi kehidupan yang ada didalamnya berbeda.

pernah lihat tukik, belum??
tukik itu anak penyu.
tukik tidak dilahirkan di air laut...
induknya menetaskan telur di pasir-pasir pesisir.
begitu telur menetas..tukik keluar dari pasir-pasir.
lemah, mungil, belum makan apapun.
tahu tidak apa yang dilakukan sang tukik???
ia berjalan menuju laut.. tidak peduli disana ada bahaya
ia fokus pada laut.
karena disana tempat ia hidup.
teman, makanan bahkan musuh ada disana.
tukik tak pernah memikirkan yang lain.
mereka terarah pada tujuannya. LAUT.
sepanjang sejarah tak ada tukik yang memutuskan untuk
tinggal dalam comberan!!

setahu saya manusia itu derajatnya lebih baik dari penyu.
manusia dianugerahi keleluasaan untuk menentukan nasib.
silahkan pilih!!
masing-masing pilihan ada konsekuensinya.
orang yang selalu berkata " pasrah saja dan bersyukur dengan keadaan sekarang"
sebenarnya bukan orang yang bersyukur, tapi orang yang malas!!
Tuhan memberi kita potensi yan luar biasa!!!orang yang bersyukur artinya
menggunakan apa yang Tuhan beri dengan semaksimalmya.
banyak yang bilang pasrah tapi masih saja mengeluh dan mengeluh!!
orang yang tidak berani neko-neko, tidak mau breakthru dari kehidupan yang kemarin
artinya dia menghindari tantangan, lebih pilih comberan dari samudra!!!
nah...sekarang mau kemana Anda menjalani kehidupan???
keputusan yang anda buat sekarang menentukan masa depan anda kelak.

terimakasih untuk yang sudah meluangkan waktu untuk membaca
semoga coretan ini bermanfaat buat yang membaca yaaa
karena cuma coretan, mungkin bahasanya morak-marik
harap dimaklumi!!!
selamat nyebur ke laut!!!

Selengkapnya......

18 Jam VS 18 Hari





inilah hasil kerja keras selama 18 jam bersama my partner, Rofida Noor Amalia.
setelah buat Solo Exhibition center yang kaya struktur DNA selama 18 hari, eh ternyata takdir berkata lain. justru produk 18 jam inilah yang akhirnya dikumpul sebagai Tugas Besar Struktur Konstruksi Bangunan dan Gedung 4. (cat: 18 jam sekaligus maketnya,booooo!!!!) sampe direlain sampe Mojosongo buat beli Mie Jawa ( kita nyebutnya Mie satu porsi sama dengan dua porsi ) yang mgasih kita suplai hingga jam 11 keesokan harinya. hahaha

Selengkapnya......
 
Cebong`s Notez
---- ๑۩۞۩๑ GREENLOVER ๑۩۞۩๑. Template Hijau Blogger---- © Template Disusun ulang oleh Jundab