REKAPITULASI EKSPLORASI TEMATIK
KUTUB A
LABORATORIUM PENGEMBANGAN DAN PEMBUDIDAYAAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
DISKRIPSI PARTIAL RELEVANSI DENGAN ESENSI RANCANG BANGUN
1. AKTIVITAS
Laboratorium Pengembangan dan Pembudidayaan Tanaman Obat dan Obat Tradisional menempung 2 kelompok aktivitas yaitu:
Aktivitas Penelitian
Aktivitas Pembudidayaan
• Menyesuaikan dengan tahapan sistematik dari proses pembudidayaan khususnya tanaman obat.
2. PEWADAHAN/ PERUANGAN
Pada bangunan laboratorium yang memiliki standard dalam perancangannya. Standard yang diterapkan dalam proses rancang bangun meliputi:
Hal yang mendukung kenyamananan dan keamanan didukung sarana keselamatan kerja
Utilitas yang mendukung fungsi laboratorium
Kesesuaian dengan lingkungan
Data mengenai alat-alat yang digunakan yang mendukung fungsi bangunan sebagai laboratorium digunakan untuk menentukan dimensi, bentuk dan proporsi ruang-ruang di laboratorium
Data tanaman obat (+ 260 jenis tanaman obat) yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis tanaman, ketinggian dan daerah pertumbuhannya digunakan untuk menentukan dimensi, bentuk dan proporsi di ruang-ruang budidaya.
Ruang budidaya dibedakan menjadi dua:
Ruang budidaya secara terbuka (di luar ruangan)
Ruang budidaya secara tertutup (di dalam ruangan)
3. PERMASAAN
Ruang-ruang budidaya diletakkan di sisi selatan dan tenggara untuk memaksimalkan sinar matahari untuk pertumbuhan tanaman
Ruang laboratorium diletakkan di sisi utara atau selatan untuk meminimalisir sinar matahari.
Penentukan banyaknya bukaan tiap ruang berdasarkan fungsi ruang.
4. KORELASI INTERAKSI
Dalam rangka mengenalkan kekayaan Indonesia yang berupa tanaman obat dan obat tradisional kepada masyarakat, maka di dalam bangunan disertai Etalase tanaman obat dan museum jamu atau obat tradisional yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum
Menanggapi tren back to nature, maka kemungkinan di dalam bangunan disertai tempat pengolahan dan pemasaran obat-obat herbal dan tradisional
Pada ruang-ruang budidaya, kemungkinan tak hanya menampung budidaya tanaman obat saja, namun juga dapat sebagai lahan percobaan bahan pangan untuk mendapatkan hasil pangan yang lebih berkualitas
REFERENSI:
1. Safety Book of Laboratory
2. Data Arsitek, Ernest Neufert jilid 1
3. IPTEKnet Sentra Informasi IPTEK/ Tanaman Obat Indonesia (Data Tervalidasi Tim CoData Indonesia pada tahun 2006)
4. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO&OT) di Tawangmangu Karanganyar
5. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional ( P3FOT ) Jakarta Pusat
6. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Dalimarta S, 2005
7. Budidaya Tanaman Obat Secara Umum.pdf
8. Pharmacy.uii.ac.id/Laboratorium
9. Strategi Pengembangan Budidaya Tumbuhan Obat dalam Menunjang Pertanian Berkelanjutan (jurnal), Prof.Dr.Ir.Bambang Pujiasmanto, M.S
10. Kampoeng Djamoe Organik (KaDo) Bekasi Jawa Barat
11. www.merapifarmaherbal.com
12. Laboratorium Tanaman Obat ( Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra )
13. Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S.Juwana, MSAE, Erlangga
14. Proyek Perencanaan dan Pengawasan Laboratorium di PT. SP Indonesia (Perusahaan Farmasi) tahun 2006
15. Perlakuan dan Pembuangan Limbah Kimia dari Pekerjaan Laboratorium Sehari-hari (PDF)
16. WasteTreatmentDisposal.pdf
17. Keselamatan kerja di Laboratorium, Muchtaridi, Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD
18. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium, Nurul Triaini dan Hermawan, Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia
REKAPITULASI POINT2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar